PEMETAAN BERSAMA SIBAT LENCOH KEC. SELO
Berita Terkait
- DESIMINASI KEPALANGMERAHAN
- PENDONOR DARAH PMI KAB BOYOLALI MENERIMA PENGHARGAAN 50 & 75 KALI
- Kekeringan Melanda Boyolali Utara PMI Boyolali Terus Lakukan Droping Air Bersih
- IDI Boyolali Beri Bantuan Air Bersih untuk Warga di Wilayah Kekeringan
- PMI Kab Boyolali Bekerjasama Dengan Palang Merah Amerika untuk menjalankan program
- PMI Kabupaten Boyolali Mengikuti Pelatihan Perbaikan Kursi Roda
- Donor Darah Sukarela Bersama PT. PAN BROTHERS Group
- PMI Kabupaten Boyolali Mendistribusikan Bantuan Melalui GO-JEK
- 62 Anggota PMR Boyolali Ikuti JUMBARA PMR & TEMU KARYA SUKARELAWAN di Pati
- Penggalangan Bulan Dana PMI Kab Boyolali

BOYOLALI - Berdasarkan rencana Kerja Program PERTAMA di PMI Kabupaten Boyolali adalah terbentuknya Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat atau lebih dikenal dengan sebutan SIBAT. SIBAT akan melaksanakan kegiatan KBBM- PERTAMA (Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat-Pengurangan Risiko Terpadu Berbasis Masyarakat) di Desa Program yang telah ditentukan yaitu Desa Lencoh Kecamatan Selo.
Salah satu bentuk kegiatan awal untuk pembentukan sibat adalah rekrutmen dan pelatihan SIBAT itu sendiri, dengan pelatihan Tim sibat ini diharapkan kegiatan pengurangan resiko bencana di Desa Program dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan panduan dan tujuan yang telah ditentukan.
Ir. Mulyatno, M.Si selaku kepala markas PMI Kab. Boyolali menerangkan "Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat adalah warga masyarakat yang menyatakan diri sebagai TSR atau Tim PMI yang bersedia mendarmabaktikan waktu, tenaga dan pikiran untuk memotivasi, menggerakkan dan memobilisasi masyarakat di lingkungannya agar mampu melakukan upaya-upaya kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana dalam kegiatan KBBM (Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat) – PERTAMA (Pengurangan Risiko Terpadu Berbasis Masyarakat) dengan memobilisasi dan melibatkan partisipasi masyarakat secara penuh."
Terbentuknya SIBAT diharapkan mampu menjadi motor penggerak bagi upaya-upaya kesiapsiagaan bencana, dampak kesehatan, lingkungan, dan masalah sosial lainya maupun tanggap darurat bencana di desanya, yang pada akhirnya juga akan meningkatkan citra positif PMI, dengan dimulainya kegiatan Pemetaan Bahaya, Kerentanan, Risiko dan Kapasitas ini menjadikan modal awal untuk membuat masyarakat aman dan tau bahaya yang mengancam ketika terjadi bencana. Imbuhnya.
Kegiatan Pemetaan ini dilaksanakan kemarin selama satu minggu, karena cuaca di lereng merapi k